19 Januari 2009

BULU MATA-Sebuah titik binar kiriman Tuhan

Hari ini hari senin
Hari senin hari ini.

Terulang 2 kali, seperti jam mata pelajaran ibu ipa (kimia,red).
Ibu ipa berjalan memasuki ruangan kelas gw yang tak sempit-sempit amat, ditemani oleh bang mamat *tapi boong*. Dengan baju merahnya bu ipa kian nian tmpak lebih muda. Ini pertemuan pertama untuk semester genap ini.

Menit pertama pembelajaran berlangsung biasa-biasa saja.
Menit kesepulh juga demikian,
Menit ke15 masih tetap sama.

Tak ada perubahan dari cara mengajarnya pagi ini, oleh karena itu, gw mulai memberanikan diri untuk mencari handphone yang tergeletak tak jelas di dalam tas ransel biru gw..

Setelah dapet, gw coba aja utak-atik galeri dan beberapa lagu yang bertengger didalamnya. Pikir gw yah, siapa tahu aja ada uang 50ribuan yang nyelip, meski tak ada kemungkinan ada uang 50ribuan nyelip didalam geleri gw, pasalnya jangankan 50rb, cepe' aja kagak ade. *nihil

Berselang 5 menit gw melakukan aksi itu pada handphone gw, tiba-tiba aja ada setitik binar pencerahan dari Tuhan. "UN-SNMPTN di depan mata guys" batinku. Kesadaran ini mungkin dari Tuhan, tapi kata-kata itu bukan dari Tuhan (jelas lah ! Masa' Tuhan bilang guys ama lo !!)

Akhirnya aku tanpa tak sengaja lewat depan rumahmu, kumelihat tenda biru dihiasi indahnya jalur kuning hati bertanya pernikahan siapa ?? (kok kalimat gw jadi belok gini yah ?? Kayak lagu dangdut. *sok gak tw padahal dangdut mania* hiyaaa *tapi bener boongnya*)

Gw letakkan aja tuh handphone di atas meja gw, gw mencoba mencari titik itu. Dimana kah ?? Gw dengan perasaan yang tulus meletus mencoba memperhatikan di daerah sekitar arsiran *Opss, di daerah sekitar gw maksudnye* .Samping kanan ada Ria. Samping kiri ada kardus berisi tumpukan botol aqua yang kagak terpakai, kata temen-temen kelas sih aqua itu mau dijual ke tukang odong-odong langganan nunu (tukang odong-odong ?bukan, tukang parkir, eh tukang ngumpulin barang plastic bekas maksudnya). Botol-botol aqua itu memang sengaja kami kumpulkan untuk dijual jika kelak hasil pengumpulan itu sudah cukup banyak. Rencananya dana penjualan itu kami pakai buat liburan kelas, kan lumayan tuh. Meski tak semua pendapatan kami raih dari penjualan botol aqua bekas. Kedengarannya memang miris dan kasihan banget, tapi itulah kami. Kami bukan anak-anak yang cengeng dan bisanya cuma ngerengek minta uang sama orang tua. Usaha. Itu dulu yang paling penting buat kami. Di depanku ada nunu.Samping nunu ada dilla.Samping dilla ada yayu. Begitu seterusnya hingga terakhir mentok di Bayu. Semua tampak sibuk dengan bukunya masing-masing. Sedang gw ?? Gw malah sibuk ngeliatin mereka. Gw ngerasa hampir saja menemukan titik cerah itu, dimulai dari gw mandang-mandangin bu ipa yang mukanya polos tak berwajah (innocent,red) sampai akhirnya gw ngejawab pertanyaan bu ipa dengan tingkat kesok-tahuan yang luar biasa dahsyatnya sowdara-sowdara !!

Flash back !!

Nah apa ini namanya ? tanyanya sambil mencoba menggambarkan sebuah alat yang pernah kami pakai di laboratotium saat menjalani praktikum kurang lebih 4 minggu silam. Tak ada yang menjawab. Hanya ada angin yang bergetar ditemani 29 pasang mata yang memberi pancaran kebingungan.


"Sel ??Sel ??" kata bu ipa memberi kami bayangan atas jawaban pertanyaanya." Sel apa ??" beliau mengulanginya lagi.Masih tak ada suara.Sel ?

"Jembatan garam buu !!" kata gw lincah,lantang,linglung nan lolol *maksa

"Iya" kata bu ipa.

Berhasil, berhasil, berhasil, horeee !! *ngikutin gaya spongebob dengan tangan berjoget-joget keatas

Gw pikir bener tuh jawaban yang gw pinjem dari ria. Ternyata oh ternyata suara rincihan tawa dari temen-temen kelas kini terdengar. Mulai yang ketawanya do=do sampai yang ketawanya do=dodol. Gw bingung. Balik kesebelah kanan dan nanya Ria : Kenapa Ria ??Salah yah jawabannya ? Kalau salah, kenapa semua teman-teman pada ketawa ? Bukannya mereka juga kagak tw jawabannye ? (Soalne, kalau tahu kan pasti udah mereka jawab dari awal bu ipa nanya).

"Salah iyya, ko dak dengar tadi ibu ipa bilang apa ? Iya, itu namanya pipa U "jawabnya dengan bahasa Makassar yang kental manis dan membuatku menatapnya sinis

Pipa U ??
Tadi bukannya bu ipa mengawali dengan kata sel ? Yah, itulah sebuah pancingan dari bu ipa. Jangan terjebak *hikmah

!^%_(_U^*&%&$%^@$!@$P(_ *ungkapan rasa malu.
Huahahah.
Betapa memalukannya diriku.
Gw hening sampai akhirnya jam untuk mata pelajaran kimia usai.

Tapi gw bukan anak mama yang pantang menyerah, titik itu harus kudapatkan !!

Gw berjalan ke tempat wudhu sekolah, berharap setelah shalat nanti gw bisa mendaptkan titik itu. Masuk ketempat wudhu, gw kagak langsung buka jilbab dan mengguyurkan air ke anggota wudhu gw. Sebelumnya gw menghampiri sebuah cermin berukuran 2x3m, gw mandang-mandangin wajah gw yang imut ini seperti tadi gw mandang-mandangin bu ipa.

"AHHA !!" batinku.
Akhirnya gw menemukan titik itu, sebuah bulu yang tergeletak di bawah mata gw, tepat antara hidung dan pangkal mata. BULU MATA !! yah,bulu mata. Ternyata itu dia titik binar yang mengusik pikiran gw."Tak apalah, meski titik cerah dari Tuhan yang sebenearnya belum kuraih, setidaknya satu titik berbinar ini tak lagi mengganggu gw" batinku.

------------------------------------------------------------------------
Gw pernah denger sebuah mitos, jatuhnya bulu mata pertanda ada seseorang yang sedang merindukan kita. Benarkah ??

2 komentar:

  1. Ratu disini, anyway yg itu hari nulis di kommen soal tapi boong tapi boong si girto, kuharap kau mengerti..

    BalasHapus
  2. Maksudnua apa sih rat ??
    Tifah gak ngerti deh..
    Sumpah.
    Serius.

    RATU boong.
    GIRTO boong.
    TIFAH boong.
    Semua boong.

    Siapa yang boong ??

    BalasHapus